eCampuz dan FTI UMBY Adakan Webinar Bahas Data Mining

Yogyakarta, dndsandyra.com – Dengan pergeseran pola penggunaan informasi di masyarakat di era society 5.0, keberadaan data dan penyediaan informasi menjadi hal yang sangat penting. Dengan keberadaan data yang begitu banyak, menjadikan pengolahan data secara tradisional tidak bisa dilakukan. Hal inilah yang menjadi faktor utama kebutuhan data mining dalam pengolahan data.

Data mining merupakan ilmu yang mempelajari cara mengekstrak pengetahuan atau mendapatkan pola dari suatu data real yang besar yang bermanfaat untuk pengambilan kebijakan.

Orange merupakan suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk menganalisis data yang mengedepankan visual programming pada data mining. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menganalisis suatu data penelitian, berita, opini masyarakat, program kerja dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui pemanfaatan orange dalam pengolahan data mining tersebut, pada hari Jumat (19/11/2021) TIM eCampuz bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), mengadakan webinar dengan tajuk “Mudah Mengolah Data Mining Menggunakan Orange” dengan pemateri Arita Witanti, S.T, M.T., yang juga dosen dari Prodi Informatika FTI UMBY.

Acara tersebut berlangsung selama 2 jam tepatnya pada pukul 14.00 – 16.00 WIB melalui Zoom Video Conference dan ditayangkan dalam channel Youtube eCampuz Official.

Dengan dipandu oleh Ratih selaku Master of Ceremony (MC), Acara webinar diawali dengan penjelasan mengenai data mining, proses pengolahan data mining, preprocessing, algoritma yang digunakan, contoh pengolahan data mining menggunakan orange, serta sharing session. Dalam pemaparannya Arita menyampaikan bahwa, “Data mining tidak terbatas hanya untuk yang memiliki background informatika dan komputer, karena masalah yang dipecahkan dengan data mining berasal dari berbagai bidang ilmu.”

Artikel ini telah tayang di dndsandyra.com dengan judul : Kolaborasi Webinar eCampuz dan FTI UMBY Bahas Data

“Saat ini kita mengalami yang namanya tsunami data, dimana data tersebut selalu diproduksi dan tumbuh. Dapat dilihat dari media sosial seperti facebook, twitter, youtube, dan lain-lain. Jika diperhatikan lebih lanjut data yang dulunya bisa disimpan dalam satuan megabyte (MB), saat ini untuk menyimpan data bisa mencapai gigabyte (GB), terabyte (TB), hingga exabyte (EB).” jelas Arita.